sekali lagi, cerita ini hanya membahas tentang sebuah rindu yang tak tahu entah mana ujung pangkalnya, entah kapan akan dituntaskan, atau entah kapan akan menuai keinginannya ; pertemuan
tak pernah bosan kuceritakan padamu, bahkan meski tak sekali dua kali kau menguap bosan.
tentang rinduku yang tak kunjung tuntas
juga tentang ketiadaanmu yang tak juga menemukan batas
lalu kapan aku bisa mendapati sosokmu lagi?
mendapati tatap teduh, dan senyum lucumu sebagai hadiah
mendapati adamu, serupa anugerah
kau mungkin hanya tak benar-benar tahu, aku telah menamaimu sebagai kehilangan
lalu diam-diam aku menyebutmu sebagai yang tak mampu tergantikan
maaf jika aku lancang
maaf sekali lagi, jika saja kau tak begitu berkenan
aku hanya rindu..
merinduimu yang tak ada
merindui kebiasaanmu yang mendadak alpa
pun sambil menerka-nerka, apa yang sebenarnya sedang kurasa
aku tak pernah meyakini cinta, jika untukmu
tak sedikitpun terbersit menumbuhkan rasa
entah sayang, entah apapun itu namanya
hatiku hanya meminta tidak
jika untuk namamu
namun ketika rindu itu pelan-pelan berkuasa
maka aku menyerah
kalaupun ini yang dinamakan jatuh cinta,
maka untukmu,
kubujuk hatiku agar berkata tak apa
entah apa nanti jawabnya
Tulungagung 10 Juli 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar