Rabu, Juli 16, 2014

Tentang rindu yang berbatas, entah apakah itu pantas.

sekali lagi, cerita ini hanya membahas tentang sebuah rindu yang tak tahu entah mana ujung pangkalnya, entah kapan akan dituntaskan, atau entah kapan akan menuai keinginannya ; pertemuan

tak pernah bosan kuceritakan padamu, bahkan meski tak sekali dua kali kau menguap bosan.

tentang rinduku yang tak kunjung tuntas
juga tentang ketiadaanmu yang tak juga menemukan batas

lalu kapan aku bisa mendapati sosokmu lagi?

mendapati tatap teduh, dan senyum lucumu sebagai hadiah
mendapati adamu, serupa anugerah

kau mungkin hanya tak benar-benar tahu, aku telah menamaimu sebagai kehilangan
lalu diam-diam aku menyebutmu sebagai yang tak mampu tergantikan

maaf jika aku lancang
maaf sekali lagi, jika saja kau tak begitu berkenan

aku hanya rindu..

merinduimu yang tak ada
merindui kebiasaanmu yang mendadak alpa
pun sambil menerka-nerka, apa yang sebenarnya sedang kurasa

aku tak pernah meyakini cinta, jika untukmu
tak sedikitpun terbersit menumbuhkan rasa
entah sayang, entah apapun itu namanya

hatiku hanya meminta tidak
jika untuk namamu

namun ketika rindu itu pelan-pelan berkuasa
maka aku menyerah

kalaupun ini yang dinamakan jatuh cinta,
maka untukmu,
kubujuk hatiku agar berkata tak apa

entah apa nanti jawabnya


Tulungagung 10 Juli 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar