Mungkin kamu tidak
memikirkan apapun tentang yang kurasakan sekarang. Yang kurasakan kemarin, atau
kemarinnya lagi.
Kamu
bahkan mungkin mengabaikan apa saja yang sekiranya bisa terjadi nanti, maupun
besok. Kamu hanya tahu bagaimana hidupmu, juga hidup orang-orang yang pernah
menyinggahi bagian tiap bagian waktumu, yang entah setelah itu tetap berada di
dalam hidupmu, ataukah justru berlalu sebagai kenangan yang tak terputar
kembali.
Padahal disini ada aku,
Aku yang masih berencana, dan tetap
berharap untuk bisa memasuki salah satu bagian dari waktu hidupmu. Aku yang
selalu berdoa demi waktu ke depan yang bisa saja mempertemukan kita, entah
dalam keadaan yang bagaimana.
Padahal ingin sekali ku tanyakan
padamu,
Tentang sesuatu yang berkaitan
dengan perasaan aneh yang selalu menjalar pelan, tiap kali namamu disebutkan,
ataukah saat tak sengaja rekaman wajahmu berkelebat cepat di ingatanku. Tentang
sesuatu tanpa muara, yang selama ini berusaha kuterjemahkan dalam bahasaku
sendiri, dengan caraku.
Ingin sekali kutanyakan padamu,
Tentang bagaimana pemahamanmu
tentang hal yang satu ini, hal yang selama ini kamu anggap absurd, samar, dan
mendekati tidak ada.
Tentang suatu hal yang selama ini
lebih sering kamu abaikan, yang pernah kamu tolak keberadaannya di dalam
hatimu, sekalipun sebenarnya aku tahu sangat, bahwa kamu mengerti tentang
apakah yang sedang kamu rasakan saat itu. Yang selalu kamu tampik dengan tegas.
Ingin sekali lagi ku tanyakan,
Tentang pemahamanmu pada sebuah
waktu. Waktu yang selama ini kugunakan untuk menunggu, dan kamu gunakan untuk
mengabaikan.
Tentang sebuah waktu yang selama ini
kugunakan untuk mencari tahu lebih banyak tentangmu, dan yang kamu gunakan
untuk menghindar dengan sempurna.
Aku ingin juga menanyakan padamu
tentang sebuah kemungkinan,
Tentang hal yang bisa saja datang,
tepat disaat kamu tidak pernah mengundangnya sekaligus tidak pernah
mengizinkannya menempati se-inci pun bagian dari hatimu, namun ia tetap datang
dan tinggal disana.
Tentang hal yang kelak akan memberitahumu
bagaimana rasanya menjadi aku,
Tentang hal yang kelak akan
menunjukkanmu sesuatu yang sekarang bisa kulihat dan kurasakan, namun tidak
kamu lihat dan tidak kamu rasakan,
Tentang hal yang kelak akan
membuatmu jauh lebih mengerti tentang hal-hal yang tidak bisa dinalar dengan
pemahaman kaku-mu, hal yang selalu lebih bisa kulihat secara sepihak.
Ingin ku tanyakan padamu kelak, jika
saat itu benar-benar tiba padamu,
“Masih tidak tahukah kamu bagaimana
lelahnya menjadi aku saat itu?”
Hanya
itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar