Selasa, Agustus 19, 2014

Untuk Hati

dalam beberapa hari ini saya sudah cukup banyak menumpuk cerita, sudah cukup diam untuk tak sedikit pun memberi kesempatan tangan saya menulis. ya, bicara saya memang begitu caranya.

saya mendapati banyak kesibukan, dan untuk hal ini - hal yang tak bisa saya tolak, pun saya hindari - saya hanya ingin mencukupkan penerimaan.

beberapa bertanya, apakah saya bahagia pada setiap pilihan dan segala resiko penerimaan?

saya jawab disini, saya sangat bahagia. bahkan bahagia saya melebihi ketika saya berhasil memilih pilihan yang sesuai dengan apa yang saya mau dan ingini.
ada yang bilang, bahwa jarak antara bahagia dan tidak, itu mungkin terletak pada rasa syukur.
dan baiklah, saya akhirnya mengaku,
kala itu rasa syukur saya memang tak cukup banyak

saya terlalu banyak menuntut, terlalu bangga dengan muluk-muluknya mimpi yang bahkan tangga pertamanya belum saya tapaki. tapi kali ini tidak, saya memilih, dan bahagia adalah jawaban yang akhirnya saya dapati.

banyak yang mengajari saya bagaimana caranya bersabar, bagaimana caranya melupakan apa-apa yang memang tak ditakdirkan jadi milik kita, tapi bodohnya, saya tak cukup pintar untuk menelannya bulat-bulat. pencarian saya masih menuntut lebih, keingintahuan saya masih meminta apa-apa yang bahkan sudah tak lagi disanggupi oleh hati.

sampai akhirnya seseorang berkata pada saya,
"pengalamanmu akan jauh lebih mahal.."
lalu baiklah, saya menerima itu.

lalu seseorang lagi berkata pada saya,
"kamu bahkan masih terlalu mudah untuk hanya diam di rumah dan menunggui mimpi-mimpimu jadi nyata.."

ia benar.
usia saya tak lebih dari dua puluh tahun, dan bahkan belum genap dua puluh tahun juga, tetapi apa-apa yang saya dapati sekarang, apa-apa yang saya tapaki sekarang, sama sekali jauh dari prasangka saya.

saya pikir, saya akan baru mendapatkan apa-apa yang miliki sekarang ini, nanti. entah beberapa tahun lagi, tapi kenyataannya?

saya berdiri disini, saya berhasil berpindah tempat, saya berhasil keluar dari rumah hangat yang selama sembilan belas tahun ini menyamankan saya, saya berhasil menembus ketakutan saya sendiri akan apa-apa yang berhubungan dengan sesuatu yang belum pernah saya kerjakan.

saya bertemu banyak orang, dari segala macam usia, saya mengenal mereka, lalu berani menamai mereka sebagai sahabat baru, keluarga baru, atau bahkan seseorang yang diam-diam saya anggap istimewa.

saya bahagia,
bukan karena apa-apa yang sudah saya capai hingga hari ini,
tetapi lebih karena kemampuan saya mengalahkan ego saya sendiri

saya bahagia, karena orang-orang itu menunjukkan pada saya bagaimana caranya menghargai apa-apa yang kita punya, dan bukannya justru sibuk mencari apa yang tidak kita punya

saya bahagia,
bukan karena saya telah berhasil melewati sakitnya hati saya
tetapi lebih karena, saya sudah berada di tempat dimana saya tak perlu lagi menyesali apa-apa yang tak bisa saya miliki

dengan hati yang penuh, dengan penerimaan yang cukup, dan dengan siapa juga apa yang saat ini saya temui dan saya miliki

saya hanya ingin bahagia, baik itu dalam memilih pilihan, pun untuk menjalani pilihan itu sendiri.
dan saya sudah bahagia untuk itu..



Magetan, 19 Agustus 2014 12 : 01 PM
untuk hati, saya tak pernah ingin memperkenalkannya pada kata 'sibuk'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar