Minggu, Agustus 04, 2013

Berada di dalam jeda

Berada di dalam jeda.
Awalnya saya sama sekali tidak pernah memikirkan hal itu, bahkan membayangkannya saja saya tidak pernah ingin. 
Bukan apa-apa, hanya saja saya merasa bahwa berada di dalam masa yang hanya bisa kita gunakan untuk menunggu itu kedengarannya tidak indah sama sekali.
Tetapi bukankah hidup selalu adil?
Bukankah roda selalu berputar kearah yang sama? 
Dimana akan selalu ada keadaan yang menempatkan satu sisi roda di atas, dan sisi lainnya di bawah?
Di atas.
Siapa yang tidak menyukai sisi itu? 
Sisi yang memungkinkan kita untuk bisa mendapati banyak hal.
Sisi yang membuat kita merasa bisa memiliki segala sesuatu yang seolah-olah tanpa kecuali.
Tetapi bagaimana dengan ‘di bawah’?
Saya selalu tidak ingin membayangkan hal itu. 
Hampir tidak pernah mau membayangkan bahwa saya juga memiliki kemungkinan yang sama besar dengan seluruh manusia di dunia, untuk merasakan bagaimana itu berada di bawah.
Dimana pada sisi itu kamu benar-benar tidak memiliki banyak pilihan. 
Sekaligus, tidak benar-benar bisa memilih. 
Dan pada keputusan terakhir, maka satu-satunya pilihan yang akan kamu ambil adalah menerima. 
Benar-benar menerima karena tahu, sekaligus sadar, bahwa pada suatu waktu—pada hari yang tidak dapat saya beri nama dengan pasti—kamu akan kembali berada di sisi atas roda.
Kembali. 
Dan akan terus berulang seperti itu sampai nanti—di suatu masa yang tidak pernah punya nama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar