Senin, Juli 29, 2013

mulai berhenti

Beberapa orang, datang ke dalam hidup dan hari saya. Lantas pelan-pelan menjelma dan melukiskan takdir yang berbeda di dalam cerita saya. Menunjukkan, dan sekaligus memberikan sebuah pemahaman dan pengertian kepada saya mengenai konsep "menemukan hal baru". Dan didalam hal ini, mereka berhasil menunjukkan dua cara yang bagi saya saling bertolak belakang itu.

Yakni yang pertama adalah konsep menemukan dengan cara memulai. Entah itu memulai dalam bentuk apapun. Dan sebagai contohnya, kamu tentu tidak akan menemukan teman baru jika kamu tidak mau memulai sebuah pertemanan, bukan?

Lantas pelan-pelan konsep sederhana tentang memulai tadi menyusur ke dalam sebuah jalinan yang membutuhkan pemahaman lebih dari saya.
Dimana kamu yang awalnya menaruhkan rasa ketidakpedulian, mendadak secara sukarela 'mulai' belajar memperdulikan. Belajar melupakan bagaimana itu caranya mengabaikan, apapun, dan dengan detil sekecil apapun. Belajar menyediakan waktu lebih banyak hanya untuk mulai mempelajari bagaimana caranya untuk tahu lebih banyak hal, mengenai apapun itu.

Dan memang benar. Konsep menemukan hal baru tadi berjalan seiring dengan kegiatan memulai yang kamu lakukan tadi.
Kamu akan merasa lebih ringan, atau singkat katanya ; bahagia dengan sederhana. Dan itu hanya karena memulai sesuatu yang membuatmu lebih banyak ingin tahu itu.

Hingga proses menemukan hal baru tadi perlahan merumit. Lantas tanpa sadar mengajak kita--kamu, dan aku--menuju ke dalam jalinan kejenuhan. Dan satu-satunya hal yang bisa kita lakukan didalam kejenuhan itu hanyalah merasa bosan.
Entah kelanjutan apa yang akan kamu lakukan di dalamnya nanti, entah membunuh rasa bosa itu, ataukah justru menikmatinya, meski kamu sendiri tahu ; tak ada kata nikmat di dalam kamus kejenuhan itu sendiri.
Ataukah kamu tetap bertahan, dan berusaha mempertahankan diri untuk tetap tegak didalam kejenuhan tanpa kejelasan itu.

Dan hal itu yang membuat saya memikirkan ulang tentang konsep menemukan itu tadi.
Saya hanya berfikir, jika dengan memulai tadi saya berhasil menemukan. Maka apa yang akan terjadi jika saya menghentikan diri?

Menghentikan.
Hal itu yang membuat saya sedikit lega sekarang. Tentang bagaimana saya yakin, bahwa saya akan kembali menemukan hal baru tadi dengan melakukan apa titik tolak kegiatan memulai yang saya awali sejak lama itu.
Yakni dengan cara menghentikan apa yang telah saya mulai tadi.
Dimana kepedulian yang sejak awal saya bangun secara susah payah itu, pelan demi pelan saya hentikan.
Dimana pembelajaran saya mengenai bagaimana itu caranya melupakan pengabaian, lambat laun ikut saya akhiri.
Dan pada satu titiknya, satu-satunya hal yang berhasil saya lakukan adalah berhenti menyudahi bentuk pencarian itu sendiri.
Menyudahi apa yang saya awali.
Dan menghentikan--benar-benar tidak ingin lagi--melanjutkan apa yang telah saya mulai tadi.

Dan semuanya bukan tanpa tujuan. Karena semata yang saya inginkan hanyalah mendapatkan kembali konsep 'menemukan sesuatu yang baru' tadi.
Dan sekali lagi, mereka benar.
Saya kembali mendapatkan sesuatu yang baru itu sejak menghentikan pencarian saya tadi.
Dimana dengan tidak memperdulikan, saya justru mendapatkan kembali apa yang selama ini saya cari-cari.
atau,
dimana dengan mengabaikan, saya justru merasa lebih tenang.
Tenang. Karena saya tidak perlu mengkhawatirkan apapun.
Tidak perlu membuang-buang rasa ingin tahu saya yang hampir selalu berlebih itu.
Tidak perlu merasa penasaran.
Dan itu semua bukan karena saya tidak lagi punya apa itu yang disebut perasaan, melainkan lebih karena saya tidak lagi mengetahui apapun tentang sesuatu yang awalnya menarik perhatian saya tadi.
Benar-benar tidak tahu lagi.
Apapun itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar