Kepada setiap lelah yang dipaksa
untuk kalah.
Kepada setiap rasa yang pada akhirnya
hanya mengisi ruang yang diabaikan,
dan kepada setiap ada yang harus
mau dianggap tiada.
Mungkin ini kamu sebut gila,
kamu sebut tak berarti apa-apa
hanya karena kamu tak pernah merasakannya.
Bisa saja kamu menganggap ini tak
ada gunanya,
hanya karena kamu belum pernah
berada disini.
Di tempat dimana ketika kamu
menawarkan cinta,
maka tak ada apa-apa yang
akhirnya kamu terima selain cinta yang kamu bawa itu sendiri.
Rasa yang kamu simpan sendirian,
yang kamu tawarkan tanpa suara,
sampai akhirnya ia harus
diam-diam kamu hilangkan.
Hanya karena kamu belum pernah
benar-benar berada disini.
Dimana kamu harus belajar
melepaskan,
apa-apa yang bahkan belum pernah
kamu genggam.
Belajar mengikhlaskan,
bahkan untuk apa-apa yang tak
kamu pahami benar keberadaannya.
Hanya karena kamu belum pernah
mencintai sebesar ini.
Bertahun,
kamu harus jatuh cinta dan patah
hati dalam sekali waktu.
Kamu harus bahagia dan menahan sesak
dalam saat yang bersamaan.
Lalu tertawa bahagia, dan
menangis perih tanpa sebab,
pada satu waktu yang tak bisa
kamu jelaskan.
Hanya karena kamu belum pernah
merasakan,
bagimana bodoh dan bahagianya
menjadi aku.
Yang jatuh cinta,
dan patah hati secara berulang
kali hanya pada satu nama.
Namamu, sepertinya..
Magetan, 22 Agustus 2014
22 : 41 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar