Lelah sekali. Menunggumu menoleh,
apalagi berbalik arah.
Tidakkah ada keinginanmu untuk
berhenti sejenak? Membiarkanku melihat wajahmu sekali lagi. Sekaligus
memastikan, bahwa kelak, biarpun kau telah melangkah sejauh mungkin, aku tak
pernah lupa pada bentuk bibirmu saat tersenyum.
Rasaku hampir habis untukmu. Seolah
segala yang tertahan selama ini habis begitu saja ketika melihatmu. Seolah
apapun yang kuusahakan selama ini untuk tetap bahagia tanpamu, menguap seperti
hembus nafas.
Berulang kali namun tetap seperti
itu. Selalu, untukmu.
(Soundtrack Oh My Lady by Choi Siwon)
***
Aku tidak pernah membayangkan
kepergianmu sebelumnya, atau kapanpun. Tidak sedikitpun, bahkan sekalipun
takdir telah menunjukkanku bagaimana kuasanya, aku tetap tidak bisa menerimanya
begitu saja.
Takdir memang tahu apa yang terbaik
bagiku. Tetapi ada satu yang ia tidak tahu, yakni apakah semua yang terbaik ini
mampu membuatku tetap baik-baik saja atau tidak. Entahlah, aku tak pernah
mendapatkan jawaban pasti tentang itu.
Karena satu-satunya yang kudapati
pada perasaanku, setelah mataku tak lagi mendapati bayanganmu, adalah ; hidupku
tidak akan bisa sama lagi. Entah sebaik apa takdir akan menunjukkan jalanku
setelah ini.
Aku berterima kasih pada
kehilanganmu. Karena setidaknya, dengan begitu aku menjadi tahu, bahwa selama
ini seluruh rasaku telah habis pada satu nama.
Namamu.
(Shin Jae – Tears are Falling, soundtrack drama 49 Days)
***
Aku mencatatkan perbedaan setelah
hari itu. Yaitu hari dimana kau dan aku sama-sama melangkahkan kaki untuk
pergi. Dimana langkah kita tak lagi pernah beriringan lagi setelah itu.
Apapun yang menjadi milikmu, entah
rasa dan seluruh kebahagiaanmu. Aku menyerahkan sepenuhnya kepadamu. Karena apa
lagi yang bisa kulakukan untuk terus menahanmu agar tak sampai pergi? Kalau
pada kenyataannya, hatimu sudah lagi tak ada pada tempat dimana ia seharusnya
berada.
Mungkin kau akan mengatakan bahwa aku
keras kepala karena masih saja kesulitan membedakan keadaan, dimana masih ada
kau dan aku yang melebur menjadi kita.
Tetapi, kenapa tak kau jelaskan
sekali lagi,
Harus kemanakah kubiarkan kenangan-kenangan
tentangmu pergi, agar tidak kembali ke dalam hati dan pikirku?
(FT
Island – Memorize)
***
Aku melihatmu sekali lagi. Menatap
kedua matamu, dan bermaksud untuk benar-benar mempelajari banyak hal dari sana.
Tentang bagaimana hidupmu, seluruh ceritamu, dan tentang bagaimana cara agar aku
bisa menyelesaikan seluruh perasaanku.
Kau tersenyum sekilas, membuatku
mengerti sekali lagi. Kau hampir selalu bahagia, bahkan meski tak sedang
bersamaku. Kau juga mengatakan bahwa kau bisa lebih bahagia lagi, dan ketika
kutanya apakah hal yang bisa membuatmu lebih bahagia itu.
Kau menjawabnya dengan diam, dan
sebuah senyum yang membuatku bisa saja menyerahkan seluruh hatiku padamu tanpa
pikir panjang.
“Bersamamu. Entah dalam keadaan
apapun, rasanya selalu menyenangkan..”
Tulismu singkat pada sebuah kertas
yang kau selipkan ke dalam telapak tanganku, sesaat sebelum kau memutuskan
untuk pulang karena tak ingin mengganggu pekerjaanku kali ini.
Seketika aku tahu, bahwa aku tak perlu
lagi mencari siapapun lagi, tak perlu mencari sejauh apapun lagi, karena
seluruh semesta yang kuharapkan telah terangkum sempurna padamu. Seseorang yang
tak pernah jenuh menungguku untuk menoleh dan menatap kearahmu.
(Super Junior
– Someday)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar