Sabtu, Oktober 06, 2012

Ku pamitkan,

Sekali lagi, ku tepiskan rinduku,
yang senantiasa berbatas ratusan kilometer, yang tak bisa ku tolak, biarpun ingin ku teriakkan,
aku melangkah sejarak,
sekedar ingin mendekatkan suara, agar kau mampu mendengarnya,

diam.

itu lagi yang kau berikan?
bolehkah aku mengeluh, karena terlalu sering kau memberikannya sebagai jawab, yang masih harus ku cari artinya?

aku berlalu,
itulah keputusan terakhir yang kuberikan sebagai balas atas diammu yang tak berkesudahan.

kau berteriak, "kenapa pergi??" berharap setelah itu kau kembali mendapati tolehan wajahku,
aku balas  menatapmu, mencari, sembari memahami, meski masih keras berusaha, mencoba mengartikan setiap inci tatapan sejurusmu. masih saja datar.

"setelah datang, berikutnya tugasku adalah pergi," ku ucapkan kalimat itu, sekalipun getir mengiris sakit menjadi semakin perih. membuat duka semakin tak berbentuk, sama pecahnya dengan hati.

kau masih saja menungguku tanpa senyum berarti, "aku pergi.." sekali lagi kupamitkan kata-kata itu, karena sekalipun menangis,

bukankah tetap tidak bisa memahami artinya?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar