Sekali lagi, berteman sebuah lagu tanpa judul itu,
Aku berusaha mengusaikan semua kenanganmu,
Yang tak pernah habis termakan usia,
Yang tak pernah renta sekalipun hari semakin memudar
Lekuk senyummu masih saja hangat membayang pelupuk mata,
Seolah membantuku untuk senantiasa merekam tiap inci
wajahmu,
Yang sampai saat ini masih berusaha untuk ku lupakan,
Malam bergerak pelan, melarutkan segala bentuk pertemuan
kita,
Yang tiap detiknya lebih suka ku nikmati saat sudah menjadi
kenangan
Aku tak pernah lelah,
Sekalipun sebagian hati dan akal sehatku menolak untuk
menerimamu kembali,
Tetapi aku selalu tahu,
Jalan mana yang bisa saja kau lewati untuk bisa kembali ke
dalam ingatanku,
Jalan yang senatiasa ku buka lebar-lebar,
Jalan dengan aku yang selalu berdiri di sisinya, menunggu
bayanganmu datang,
Namun sama halnya dengan lagu tanpa judul tadi,
Yang biarpun berputar tanpa henti di telingaku, namun harus
tetap berakhir juga,
Begitu halnya denganmu,
Berapapun lamanya kau berada di dalam ingatanku, tetap saja
ada waktu yang akan membuatmu berakhir begitu saja,
Berubah menjadi serpihan kenangan, dan ingatan,
Yang hanya akan kembali datang, entah kapan,
Sama halnya dengan lagu tanpa judul yang selalu kusukai itu,
Kau,
Pada akhirnya harus menghilang juga,
Menjadi sebuah lagu tanpa judul,
Yang berencana untuk kunyanyikan tanpa henti, lagi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar