Kamis, Desember 20, 2012

Cerita (yang seharusnya) Berakhir

Cerita ini memang sebaiknya berakhir
Cerita tentang kamu dan aku yang tak kunjung menjadi kita
Tentang perbedaan rasa yang kian hari tak juga menjadi sama,

mungkin kita sudah sama-sama lelah,
sama-sama kehilangan minat dan niat untuk bisa berjalan bersisian
kita yang sudah sama-sama lelah untuk mensejajarkan pikiran,
meski tahu bahwa mereka tak akan mungkin bertemu di titik yang sama,

lelahkah kamu?
terus menerus memaksakan tawa,
meski di dalam hati sama-sama merasa hampa,
lelahkah kamu dengan setiap kepura-puraan itu?
dengan setiap topeng yang kita kenakan untuk menutupi yang sebenarnya?
kamu,
sama lelahnya denganku,
yang selalu menutupi gurat ketidaksetujuan dibalik anggukan
yang selalu membentengi luka dengan sejuta tawa
yang selalu ada meskipun diam-diam melihatmu menyelinap keluar,

aku juga lelah,
selalu melihatmu yang tidak melihatku
selalu menyediakan diri meski tahu telah ditinggalkan
yang tidak juga berganti hati,
meski tahu bahwa takdir kita tidak pantas dipersatukan,

ku tanyakan sekali lagi padamu,
lelahkah kamu dengan kita yang tak kunjung berakhir?
dengan kita yang tidak juga duduk bersanding?
menyamakan rasa,
menyelaraskan pikiran,
mensejajarkan langkah,
dan menyerahkan perbedaan menjadi sebuah kata ; cinta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar