Sabtu, Desember 08, 2012

Aku dan Sekolah

Ada banyak hal yang bisa ku sebut sebagai alasan kenapa aku mencintai sekolah, dan kenapa sekolah mencintai aku (?)

(entah ini karena faktor aku hampir lulus SMA sampai akhirnya baru sadar bahwa selama hampir dua belas tahun ini, eh bukan, tapi lima belas tahun ini, aku punya hidup lain selain hidupku yang habis bersama bapak, ibu, adik, dan saudara, yaitu sekolah..)

dari TK, 
aku nggak begitu ingat kapan tepatnya aku masuk TK, yang jelas dari umur tiga tahun aku udah masuk playgroup, baru kemudian di TK-in di Perwanida, sampai lulus dua tahun kemudian dan umurku masih lima tahun. jelas itu bukan usia yang tepat untuk masuk SD sampai akhirnya aku TK lagi di TK Batik selama satu tahun, jadi total masa TK-ku itu lebih panjang dari masa TK anak normal.

Sampai akhirnya aku lulus TK dengan usia yang juga masih teramat minim untuk masuk SD, tapi masa iya harus TK sampai empat tahun??
singkat kata singkat cerita, aku masuk SD Kampungdalem I, dan disitulah aku mulai benar-benar merasa bahwa sekolah itu istimewa,

di SD,
nggak banyak sebenarnya yang bisa kuingat sampai sekarang, selain bagaimana wajah teman-teman sekelas, guru-guru, dan penjaga sekolah yang baiiiiiik sekali (klise)
bagaimana saat itu lebih terasa seperti dunia penuh dengan permainan, seperti patil lele, engklek, sampai tom jerry,
saat itu, seperti dunia mimpi dimana di dalamnya ada banyak orang yang bisa kunikmati tawa dan senyumnya, yang tidak pernah ingin kusudahi meskipun waktu memaksa untuk menyudahinya lantas memuarakan bentuk pertemanan lucu kami ke tempat lain yang menurut orang, adalah lebih baik, 

yaitu SMP,
dimana aku kembali beradaptasi dengan suasana asing, dimana aku kehilangan teman-teman cowok yang biasanya tidak bosan-bosan saling mengganggu, kehilangan banyak senyum yang selama enam tahun akrab di ingatan, 
tetapi bukankah kehilangan itu temannya menemukan?

jadi, disitulah aku,
kembali menemukan,
kembali memiliki meskipun tidak sama bentuknya, kembali mendapati meskipun sempat kupikir sebagai hal yang tidak lebih baik,
namun benar kata pepatah, "cinta ada karena terbiasa",
sampai akhirnya dimana saat itu datang, benar-benar datang karena aku akhirnya mencintai masa SMP-ku juga, meskipun sebenarnya terlambat sekali aku menyadarinya, 
dimana diam-diam aku mulai menikmati percikan rasa hangat tiap kali mendapati senyum teman-teman sekelasku, mulai mengakrabkan diri dengan kecanggungan, dan mulai bersahabat dengan keasingan,
disitulah aku,
dimana mulai sangat menikmati setiap bentuk candaan maupun olokan ala siswa SMP, dan tentu saja, 
mulai menikmati bagaimana itu jatuh cinta,

tetapi kali ini berbeda, dimana aku mulai menyukai, menikmati bentuk pertemanan baru yang belum pernah kualami, maka masa SMA membuatku kembali terpisah dengan jutaan percikan hangat tadi,

masa SMA,
yang kujalani hampir tiga tahun ini, dimana pada kelas sepuluhnya kuhabiskan di X-3, kelas dengan atmosfer baru yang membungkus keakraban dengan lebih dewasa, menunjukkan perasaan baru yang kuanggap asing namun menyamankan, membius perasaan dengan berbagai macam kelucuan, kepolosan, keanehan, kepintaran, dan kebodohan yang memang sengaja kami ciptakan untuk dikenang suatu harinya,
dan memang benar,
semenjak naik ke kelas XI dan masuk di XI IPA 5, masih sering sebenarnya, tanpa sadar bibir mengucap kata rindu untuk kelas sebelumnya, mengucap kemarahan karena kelas yang baru tak bisa menyamai baiknya kelas yang lama, tetapi,
bukankah Tuhan memang selalu menciptakan kebaikan dibalik semua yang suah berlalu?
sampai akhirnya, aku kembali terlambat untuk sadar,
bahwa tenyata aku benar-benar sudah dibuat jatuh cinta (lagi),
oleh kelas yang pernah tidak kusukai, dan yang pernah kuabaikan kehangatannya, 

aku kembali dibuat jatuh cinta, dan kembali dibuat menyesal karena menyadari bahwa aku jatuh cinta, disaat enam bulan lagi kami harus kembali dibuat berpisah,
aku tahu aku sudah mulai rindu,
rindu bahkan ketika perpisahan saja belum dikumandangkan,
tetapi aku tahu betul, bahwa aku pasti rindu,
akan sangat rindu pada tiap waktu yang kami gunakan untuk tertawa, untuk saling menjahili, untuk saling mengolok, untuk saling mencontek, mengerjakan tugas di pagi hari sebelum bel berbunyi,
semakin akan rindu pada waktu dimana kami pernah mengunci Uka yang tertidur di kelas, rindu kepada saat buka bersama di rumah Ines, ataupun sangat rindu saat menyiram Wenny dan Novan yang sedang ulang tahun, dengan air kolam yang sudah hijau dicampur dengan pasir dan kapur tulis yang dilembutkan,
aku tahu sekali, bahwa akan banyak yang bisa kurindukan tujuh bulan lagi,
apalagi satu tahun lagi, ataukah dua tahun lagi, atau mungkin sepuluh tahun lagi? entahlah,
kujawab saja lain kali,

yang jelas, 
aku hanya ingin menegaskan bahwa apapun alasannya, sekolah itu indah,
sekalipun harimu tidak bisa terlepas dari remidi, ataukah guru istimewa semacam Pak Sulani,
kau akan selalu punya alasan untuk merindukan masa-masa penuh keseragaman itu,
masa-masa penuh peluh karena permainan, dan masa-masa penuh mimpi serta pengharapan,
serta, masa-masa penuh cerita yang hari ini seolah menuntut untuk diingat sebelum ia menjadi kenangan,

cintai saja masa sekolahmu,
karena ketika hal itu berakhir, maka tak ada hal lain yang bisa kau lakukan lagi selain memutarnya di dalam ingatan, dan menyesapi rasanya yang tak akan bisa kau gantikan, 
sekeras apapun kau mengusahakan..


dariku, yang (semoga) mencintai dan dicintai oleh sekolah :"D

2 komentar:

  1. You'll get a new warmth at the college soon, so don't forget to realize that warm, even in the first year.. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. yup, i'll always remember it, that experience was enough to learn and do better :D

      Hapus